
Wali Nagari Sialang Gaung saat mengecek lokasi proyek jembatan gantung di Jorong Ranah pekan lalu. |
Topsumbar.com | Padang - Pembangunan Jembatan Gantung yang terletak di Jorong Ranah Nagari Sialang Gaung Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat setempat.
Pasalnya jembatan gantung yang akan dibangun itu
menjadi akses satu-satunya bagi warga Jorong Tabek Guci ke pusat pemerintahan
nagari dan akses keluar masuk warga merawat dan membawa hasil kebun.
Demi mendukung pembangunan jembatan gantung
tersebut, sejumlah warga rela menghibahkan area perkebunan yang berisi tanaman
karet, sawit, manggis dan duku di tanah miliknya untuk lokasi pembangunan jalan
dan jembatan gantung tersebut.
Dari pantauan Topsumbar di lokasi proyek, hanya
tampak sebatas bangunan tapak pondasi dasar yang masih terbengkalai, bangunan
itupun hampir hilang ditutupi semak rumput yang menggambarkan pekerja proyek
sudah lama tidak ada di tempat.
Metra, salah seorang warga Jorong Ranah menyampaikan
harapan nya agar pembangunan jembatan gantung tersebut jelas ujung pangkalnya,
sebab jembatan tersebut merupakan penghubung dari pemukiman warga menuju areal
perkebunan hingga jalan lintas Sumatera (Jalinsum).
“Besar harapan jembatan gantung ini segera selesai,
sebab kalau dilihat dari kontrak dan waktu pelaksanaan telah melewati batas,”
katanya.
Diketahui, kontrak pelaksanaan kegiatan pembangunan
jembatan gantung yang melintasi Sungai Piruko, Jorong Ranah, Kenagarian Sialang
Gaung, Kecamatan Koto Baru itu, dikerjakan oleh CV SIMA, dengan nilai kontrak
sebesar Rp 2.354.624.142. melalui kontrak No: KU.08.08.KTR.05.PPK-22-PJN.II/VIII/2019.
Lama pekerjaan 149 hari kalender, di mulai sejak tanggal 25 Agustus 2019,
dengan konsultan supervisi dipegang oleh PT Puri Dimensi.
"Ketika dilihat dari waktu pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan kontrak yang tertera pada plang proyek, tentunya proyek
pembangunan jembatan gantung Jorong Ranah ini sudah terlambat,” tambahnya.
Sebelumnya, Wali Nagari Sialang Gaung, Sahrial
melalui Sekretaris Nagari Safar Karman juga pernah mengingatkan kontraktor CV
SIMA untuk segera mungkin menggenjot pengerjaan di bulan Agustus 2019.
“Kita dulu sudah pernah mengingatkan kontraktor di
awal pengerjaan proyek jembatan gantung tersebut, karena jika sudah memasuki
musim hujan lokasi proyek (pembuatan tapak pondasi jembatan red) sudah menjadi
langganan banjir, namun pihak proyek tidak mengindahkan,” ungkap Sekna Sialang
Gaung.
Tim liputan investigasi Topsumbar berusaha melakukan konfirmasi ke PJN II Sumbar di Padang, Selasa (14/12/2021) |
Proyek Jembatan Gantung di Jorong Ranah Dharmasraya Bakal Dilanjutkan Tahun 2022
Sementara, Nova Herianto Pejabat Pelaksana Kegiatan
(PPK) 2.2, Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Sumbar saat dihubungi
via handpone, Kamis (16/12/2021) mengatakan bahwa kontrak pembangunan jembatan
gantung tersebut adalah program optimalisasi akibat dari bencana alam, karena
daerah itu sering digenangi oleh air.
“Jadi pada tahap pelaksanaan tidak bisa dikerjakan
diakibatkan genangan air, namun karena itu program pemerintah makanya kita buat
disana dulu, namun kita tidak berhenti disitu saja, dalam artian kita tetap
lakukan evaluasi agar pelaksaan itu tercapai,” katanya.
Ia juga menjelaskan kondisi saat ini sebagai PPK
2.2, disebabkan proyek tersebut pada tahun 2019 dan posisinya baru menjabat
pada Maret 2021, namun dirinya menegaskan sedang melakukan evaluasi untuk
pelaksaan proyek dimaksud.
“Kami buatkan perencanaan yang tidak hanya badan dan
outlet nya saja, seperti pasangan batu supaya ditinggikan, jadi nanti dalam
pelaksanaan pengerjaan proyek tidak terganggu lagi oleh air,” sambungnya.
“Semua dalam proses perencanaan dan penganggaran
lagi, jadi anggaran lama itu karena tidak terserap kembali lagi ke Negara, Kita
usahakan lagi menganggarkan pada tahun 2022,” imbuhnya.
Nova Herianto menambahkan, saat ini rangka-rangka
proyek jembatan gantung masih ada di lokasi, tinggal pelaksanaan nya, karena
anggaran lama itu tidak terserap otomatis kembali lagi ke Negara, Proses
keuangan Negara itu kita usulkan lagi, baru bisa tekan kontrak dan lelang lagi,
tegasnya.
Dirinya mengatakan saat ini tengah melakukan
pengecekan finishing berbagai proyek di lapangan, Ia juga meminta semua pihak
agar bisa mendukung program pembangunan jembatan gantung tersebut.
(TIM)